ketika musik itu karam menjelmakah
prosa dari celah deretan
gigi-gigimu yang putih ? sementara
rumput masih bergoyang dan di antaranya
begitu khusuk menerima bab demi bab
perjalanan prosesi kematian yang abadi.
selebihnya bertahan untuk meresapi arti
tegar dan kerendahan.
masihkah dari celah deretan
gigi-gigimu yang putih, kudengar lagi
prosa berlari mencari sarang, bertahan
pada lindap kesunyian yang paling hakiki
di bumi.
No comments:
Post a Comment