lalu,
di manakah embun itu singgah
ketika dengan sayup sepi
meninggalkan kita,
meninggalkan kita dengan pertikaian-
pertikaian yang tersisa dari mimpi tadi malam
tanpa kita sadari begitu sigapnya ia sisakan
sederet keresahan yang dengan terlalu tenang mengendap
lalu kita suap perlahan-lahan dipagi hari
sebagai sebuah sarapan
lalu,
di manakah embun itu singgah
ketika aku lupa bahwa aku
pernah menyuap
satu demi satu resah?
No comments:
Post a Comment